Bisnis  

Andhi Pramono Punya Bejibun Aset yang Bisa “Berkembang Biak”

Andhi Pramono Punya Bejibun Aset yang Bisa “Berkembang Biak”

cnbc-indonesia.com – Setelah Rafael Alun, Eko Darmanto, kini ada Andhi Pramono. Kepala Bea Cukai Makassar ini langsung mencuri perhatian publik usai rumah mewahnya yang terletak di kawasan Legenda Wisata Cibubur disorot oleh netizen.

Berdasarkan penelusuran Tim Riset CNBC terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Andhi terakhir, terpampang jelas bahwasannya Andhi memiliki total kekayaan senilai Rp 13,7 miliar.

Dari daftar harta yang tertera di LHKPN, Andhi memiliki 13 kendaraan yang sebagiannya adalah mobil kuno. Adapun total nilai dari kendaraan-kendaraan milik Andhi mencapai Rp 1,8 miliar, sementara harta bergerak lainnya berjumlah Rp 706 juta.

Sama seperti Rafael, Andhi memiliki banyak aset properti dengan total nilai Rp 6,9 miliar. Sementara itu, Andhi juga memiliki aset investasi berupa surat berharga sebesar Rp 2,9 miliar dan kas maupun setara kas senilai Rp 1,2 miliar.

Dengan komposisi aset seperti yang tercantum di LHKPN, apakah bisa diartikan bahwa Andhi memiliki banyak aset investasi? Berikut penjelasannya.

Tidak semua aset properti dinyatakan sebagai investasi, karena bisa saja seseorang membeli aset tersebut untuk digunakan sebagai tempat tinggal atau yang lain. Namun faktanya, aset properti berupa tanah memang mengalami kenaikan seiring dengan berjalannya waktu.

Sementara itu, aset berupa surat berharga bisa jadi merupakan saham, obligasi, atau aset keuangan lain juga bisa disebut sebagai aset investasi walau nilainya mengalami fluktuasi.

Dengan total aset properti senilai Rp 6,9 miliar dan surat berharga senilai Rp 2,9 miliar, maka bisa dikatakan bahwa 71% dari kekayaan bersih Andhi adalah aset produktif.

Kepemilikan aset produktif yang di atas 50% dari total kekayaan bersih menandakan sebuah kepiawaian seseorang dalam menggandakan kekayaan di masa depan.

Dalam perencanaan keuangan, aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang ideal dimiliki adalah 15-20 persen dari total kekayaan bersih. Adapun total nilai kas dan setara kas Andhi adalah Rp 1,2 miliar.

Jumlah ini dinilai terlalu sedikit lantaran hanya sebesar 8,7% dari total kekayaan bersih.

Jumlah aset lancar yang kurang cukup bisa membuat seseorang kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendek dan panjang, ketika dirinya kehilangan penghasilan.

error: Content is protected !!