Administrator Badan Perlindungan Lingkungan AS Bertemu dengan Pegiat Lingkungan di Bali

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Administrator Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (AS) (U.S. Environmental Protection Agency/EPA), Michael S. Regan bertemu dengan para pejuang lingkungan di Bali, Senin (29/8/2022).

Mereka adalah para mitra sektor swasta, aktivis kepemudaan, dan pemangku kepentingan lainnya di fasilitas pengelolaan sampah PT Reciki Solusi Indonesia (Reciki) di Jimbaran, Bali.

Kunjungan Regan untuk melihat secara langsung bagaimana perusahaan tersebut bekerja secara inovatif untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.

Baca juga: Pertemuan Deputi Lingkungan dan Iklim Dihadiri 211 Delegasi G20, Mengusung Tiga Prioritas

“Masyarakat di seluruh dunia telah berkutat mengatasi dampak dari tantangan pengelolaan sampah, tetapi kunjungan saya menunjukkan bahwa solusinya ada dalam genggaman kita,” kata Regan dalam keterangannya.

Reciki merupakan sebuah perusahaan pengelolaan sampah milik swasta dengan dua fasilitas pengolahan.

Pihak Reciki menyatakan siap untuk memperluas operasinya dengan pendanaan dari perusahaan manajemen investasi Circulate Capital melalui dana kelola Circulate Capital Ocean Fund (CCOF).

Investasi tersebut difasilitasi melalui jaminan pinjaman yang diberikan oleh U.S. International Development Finance Corporation (DFC) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID).

Pendanaan dari Ocean Fund memungkinkan Reciki membangun beberapa fasilitas baru di Jawa Timur dan Bali di tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Lestari Moerdijat: Pembangunan Lingkungan Perlu Dukungan Aktif Generasi Muda.

Program Ocean Fund dari Circulate Capital berinvestasi dalam proyek tahap awal yang berdampak besar di sektor daur ulang dan pengelolaan limbah untuk mengurangi plastik di lautan dan memerangi degradasi lingkungan di wilayah Asia Selatan dan Tenggara.

U.S. Development Finance Corporation mendanai hingga 35 juta dolar dalam bentuk investasi pinjaman untuk penjaminan portofolio pinjamannya, sebuah proyek kolaborasi dengan USAID.

“Bekerja sama dengan mitra internasional seperti Indonesia, sektor swasta, dan generasi baru pemimpin lingkungan, kami dapat memajukan solusi inovatif ini dan membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih kuat, lebih tangguh, dan hemat biaya, yang melindungi manusia dan planet kita,” kata Regan.

Administrator Regan berada di Indonesia juga dalam rangka menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 pada tanggal 31 Agustus di Bali.


Artikel ini bersumber dari www.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan