Mengapa Penderita Demensia Mudah Marah? Kenali 4 Penyebabnya

cnbc-indonesia.com – Beberapa pasien demensia mungkin mudah marah atau menunjukkan perilaku agresif terhadap orang di sekitarnya.

Saat marah, penderita demensia dapat menunjukkan sikap seperti mengomel, berteriak, melempar barang, mengumpat, hingga memukul orang yang menjadi sasaran kemarahannya.

Artikel ini akan memaparkan penyebab penderita demensia mudah marah dan cara mengatasinya.

Apa penyebab penderita demensia mudah marah?

Perilaku agresif atau kemarahan pada penderita demensia bisa dipicu karena penyakit itu sendiri dan beban emosional. Berikut beberapa penyebab penderita demensia mudah marah yang perlu Anda ketahui:

  • Susah mengenali orang sekitar

Orang dengan demensia mungkin tidak mengenali orang yang mereka cintai, seperti pasangannya, anak, keluarga, hingga sahabat.

Kondisi ini memicu perasaan kesepian, takut, cemas, hingga amarah.

Sebagai contoh, seorang wanita yang mengalami demensia berusaha menyerang suaminya karena ia takut pada pria asing yang ada di rumahnya.

  • Paranoid, khayalan atau halusinasi berlebihan

Pasien demensia juga mengalami distorsi realitas. Misalnya, seseorang mungkin mengalami kondisi seperti:

  1. Paranoid: kondisi psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut yang berlebihan.
  2. Khayalan: masalah psikis yang menunjukkan seseorang memiliki fantasi. Penderita demensia menganggap fantasi sebagai sesuatu yang nyata, bahkan meminta orang lain untuk mengakui pemikirannya.
  3. Halusinasi: persepsi sensori salah yang terjadi tanpa adanya rangsangan yang nyata, substansial dan berasal dari luar ruang nyatanya. Halusinasi membuat seseorang mendengar, merasa, mencium, atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Penderita demensia yang mengalami paranoid, khayalan, dan halusinasi bisa mengamuk hanya demi meyakinkan orang sekitar bahwa apa yang dipikirkannya adalah sesuatu yang nyata.

Karena itu, pasien demensia yang mengalami paranoid, khayalan atau halusinasi perlu dikonsultasikan dengan ahli jiwa dan mendapat penanganan.

  • Asupan makanan yang buruk

Pola makan buruk dan kurang bergizi menyebabkan pasien demensia mengalami penurunan berat badan. Tak hanya itu, penderita juga dapat mengalami ledakan amarah dan impuls agresif.

Karena itu, pastikan untuk memberi asupan makanan yang tepat dan bernutrisi jika Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap demensia.

  • Kesulitan berkomunikasi

Demensia mempengaruhi kemampuan komunikasi penderitanya. Hal itu mengakibatkan pasien kesulitan menyampaikan keinginannya dan memahami percakapan orang lain.

Masalah komunikasi mengakibatkan penderita demensia sering salah paham atau cekcok dengan orang di sekitarnya.

Setelah mengetahui penyebab kemarahan pada penderita demensia, Anda dapat lebih cepat menentukan sikap.

Hal ini penting dilakukan agar tidak memicu ledakan perilaku agresif yang dapat melukai penderita itu sendiri.

Tips untuk mengatasi kemarahan penderita demensia

Dukungan keluarga dan orang terdekat diperluka oleh penderita demensia untuk menjaga kondisi psikis dan fisiknya.

Karena itu, usahakan bersabar dan tetap tenang jika penderita demensia menunjukan perilaku agresif atau kemarahan.

Dilansir dari Verywell Health, berikut beberapa tips mengatasi kemarahan penderita demensia:

  • Beri ruang dan hindari perdebatan

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk menghadapi kemarahan penderita demensia yaitu memberi mereka ruang atau kesempatan untuk mengungkapkan peraasaannya.

Jangan hujani pasien demensia dengan berbagai pertanyaan atau memancing perdebatan. Pasalnya, perdebatan justru memantik ledakan amarah penderita.

  • Alihkan perhatian pasien

Anda dapat meredakan kemarahan pasien demensia dengan mengalihkan perhatian mereka. Cobalah memutar musik klasik atau favorit pasien untuk meredakan emosi dan menenangkan mereka.

Selain musik, Anda juga dapat menyetel acara televisi favorit.

  • Ganti pengasuh

Orang dengan demensia mungkin merasa tidak nyaman dengan pengasuh mereka. Cobalah untuk mengganti pengasuh dan mengkomunikasikannya dengan pasien.

  • Konsultasi ke dokter

Ledakan kemarahan penderita demensia dapat menyebabkan orang-orang di sekitarnya merasa tidak nyaman. Untuk itu, Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk menemukan terapi atau pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.

Penderita demensia terkadang menjadi mudah marah atau berperilaku agresif. Mencari penyebab kemarahan dapat menjadi langkah pertama untuk menenangkan kondisi pasien.

Setelah itu, anggota keluarga atau pengasuh dapat mencoba mendengar keluh kesah pasien demensia, mengalihkan perhatiannya, hingga berkonsultasi dengan dokter.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa nama Danau Vulkanik di Indonesia, yang menjadi salah satu danau terbesar di Dunia?

Dapatkan saldo e-wallet untuk 10 orang yang beruntung dengan mengikuti Kuis Travel berikut ini!

Di Provinsi manakah Sirkuit International Mandalika sebagai salah satu venue dari gelaran MotoGP dan Superbike 2022?

Apakah candi Budha terbesar di dunia yang terdapat di Indonesia dan menjadi warisan budaya dunia?

Dibawah ini, manakah suku yang bukan berasal dari Pulau Kalimantan?

Pulau apakah yang dijuluki ‘The Last of Paradise’ di Indonesia?

E-mail

Isi data dirimu untuk keperluan pendataan dan pengiriman hadiah ya

No. Handphone

Nama Lengkap

Provinsi Domisili

Kota/Kabupaten Domisili

Tahun Lahir

Apakah Anda sudah terlindungi dengan Asuransi?

Jenis perlindungan apa yang Anda butuhkan?

Terima kasih atas partisipasinya!

Silahkan login dengan KG Media ID untuk melanjutkan survey