Travel  

Wisatawan Asing Mulai Kunjungi Goa Jomblang di Gunungkidul pasca Pandemi Ini

cnbc-indonesia.com – Kunjungan wisata ke Kawasan Goa Jomblang atau Luweng Jomblang di Padukuhan Jetis Wetan, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai meningkat. Meskipun, angkanya disebut belum kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Sebab, sebelumnya banyak wisatawan asing yang datang ke destinasi ini. Sementara saat ini, kunjungan wisatawan mancanegara belum sepenuhnya pulih.

“Di sini kan pengunjung kebanyakan wisatawan asing dan beberapa negara masih memberlakukan aturan belum boleh ke Indonesia. Tapi ini sedikit-sedikit sudah ada yang ke sini,” kata salah satu pemandu Luweng Jomblang, Budiyanto kepada wartawan Sabtu (10/09/2022).

Pada awal pandemi, Goa Jomblang sempat tutup selama tiga bulan. Pada periode awal pandemi, pengunjung destinasi ini juga didominasi wisatawan lokal.

Meski kini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara hanya sekitar 30 orang per hari, namun angka itu tetap disyukuri.

“Saat ini alhamdulilah sudah membaik, rata-rata 30 orang perhari tapi ya masih naik-turun,” sambungnya. setidaknya dapat meningkatkan pendapatan umkm yang berada disekitar Goa Jomblang dan gaji pekerja yang ada di UMKKM tersebut.

Tarif susur Goa Jomblang

Budiyanto mengatakan, harga tiket masuk Goa Jomblang adalah Rp500.000 per orang. Tarif ini sudah termasuk aktivitas susur goa dari hingga ke Goa Grubuk untuk menyaksikan fenomena cahaya matahari atau juga disebut “cahaya surga“.

“Sebaiknya kalau datang jam 08.00-09.00 ke Luweng Jomblang. Paling banyak wisatawan asing yang datang,” kata Budiyanto.

Pengunjung bisa reservasi melalui nomor WhatsApp atau media sosial Goa Jomblang.

Adapun Goa Jomblang adalah salah satu ikon Geopark Gunung sewu di Gunungkidul. Geopark tersebut terdiri dari 13 geosite meliputi Pantai Baron-Kukup-Krakal, Hutan Wanagama, Hutan Turunan, Goa Ngingrong, Goa Jlamprong, Air terjun Bleberan, Lembah Bengawan Solo purba, Pantai Siung-Wediombo, Goa Jomblang, Luweng Kali Suci, Endapan laut Miosen Awal (Formasi Sambipitu), serta Gunungapi Miosen Awal (Formasi Nglanggran).

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian mengatakan, kunjungan di Kabupaten Gunungkidul setelah pelonggaran sudah berangsur normal. Apalagi, tidak diberlakukan kenaikan retribusi di kawasan wisata oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.

error: Content is protected !!